Petik laut lampon dilaksanakan pertama kali sekitar tahun 1927. Namun pelaksanaannya dalam skala kecil , karena pada tahun tersebut merupakan waktu dibukanya wilayah pesanggaran dengan surat ijin bestempel " cap singa ". Tradisi Petik laut lampon ini diteruskan hingga kini dan diadakan setiap tanggal 1 suro. Dalam upacara ini dilakukan tirakatan.
Pada
awalnya tirakatan disertai mesu broto ( tidak makan, tidak minum, tidak
merokok, dan tidak bicara ) seiring perkembangan jaman, tirakatan
berupa doa bersama, meskipun cara lama juga dilakukan oleh orang orang
tertentu. Maksud dan tujuan utama dari upacara ini adalah agar (
terutama ) nelayan dijauhkan dari musibah malapetaka, fitnah, serta
diberikan ketentraman dan kemudahan dalam mencari rejeki atau dalam
bahasa jawa sering diungkapkan : supoyo adoh bilahine, cepak rejekine,
slamet sak sobo parane, guyub rukun bebrayane, gampang anggone luru
sandang pangan, kalis saking sakabehe sambikolo.
Ungkapan
syukur dilakukan dengan sesaji untuk penguasa laut selatan Mbok ratu
Mas dan sebagainya. dalam setiap acara tradisi petik laut lampon,
berbagai seni daerah dipentaskan, terutama pagelaran wayang kulit.
Sumber : Pemkot Banyuwangi
0 komentar:
Posting Komentar