Jakarta (NewsFlash)- Pabrikan mobil sport dunia, Lambhorgini kini tengah mempersiapkan mobil hybrid pertama di dunia.Di varian barunya ini, mereka bakal menamakan mobilnya itu bernama Lambhorgini Madura. Tentu saja ini berbeda dengan kebiasaan mereka yang selalu menamakan mobilnya dengan menggunakan seri huruf saja.Dengan penamaan Madura itu pada Lambhorgini membuat nama salah satu pulau penghasil garam di Indonesia ini bakal menjadi brand internasional. Adapun yang memberikan nama ituy adalah seorang mahasiswa dari Munich University bernama Slavche Tanevsky. Dia terinspirasi dari ajang karapan sapi di Madura.
Tentu saja, ada filosofi di balik penamaan itu dan tidak terkesan asal comot. Tanevsky menganggap, di dalam ajang itu, tunggangan yang dipacu harus kuat dan mampu berlari cepat, Ini identik dengan mobil-mobil Lambhorgini yang terkenal kuat dan cepat.Sudah begitu, ada kemiripan antara lambang Lambhorgini yang tidak lain adalah banteng dengan sapi. Konon banteng masih satu keluarga dengan sapi. “Mobil ini akan rilis pada 2016 nanti,” kata Tanevsky.
Bisa dibilang, mobil hybrid Lambhorgini adalah mobil yang mengusung konsep ramah lingkungan untuk pertama kalinya. Mereka sebelumnya belum memiliki varian ini. Bahkan di antara sesame pesaing pun belum memiliki varian ini sebut saja Ferarri sekalipun.
Mobil hybrid adalah kendaraan yang menggabungkan mesin konvensional berbahan bakar bensin dengan mesin listrik bertenaga baterai. Saat ini kendaraan hibrid telah menjadi standar baru di industri otomotif dunia, tapi belum menjadi tren di pabrikan mobil sport. ''Teknologi hibrid bukan berarti membuat tampilan kendaraan menjadi tak menarik dan tidak cepat. Tapi, sekarang bagaimana caranya membuat mobil cepat berpenampilan menarik, efisien, dan bersahabat dengan lingkungan,'' tambahnya.
Sekilas, sosok Madura menyerupai Reventon yang dirilis Lamborghini baru-baru ini. Tapi, secara keseluruhan desain Madura lebih ramping, lebih agresif, dan sudut-sudutnya lebih tajam. Bagian depan Lamborghini Madura mengusung lampu ramping untuk mempertegas kesan lebar pada mobil, dihiasi lubang udara besar serta kap mesin yang memiliki lekuk unik. Posisi mesin hibrid yang berada di bagian depan, membuat Tanevsky leluasa mengkreasi garis-garis rumit yang membantu menjadikan tampilan Madura sangat unik dan apik.
Hingga kini, belum jelas mesin jenis apa yang bakal digendong Madura. Tapi, bila yang digunakan adalah platform Reventon, berarti Madura akan menggunakan mesin V12 berkapasitas 6.500 cc. Dengan mesin perkasa itu, tenaga Reventon mencapai 650 daya kuda (hp). Entah seberapa besar tenaga Madura kelak bila mesinnya digabungkan dengan hibrid.
Madura ini sebenarnya berawal dari sebuah proyek Lamborghini Raw Materials Project yang dipimpin Prof Dr Othmar Wickenheiser. Idenya, mengajak para mahasiswa bergabung dalam perencanaan produk Lamborghini. Boleh dikatakan, Lamborghini Madura ini bukan murni karya Tanevsky. Sebab, para desainer Audi dan Lamborghini juga ikut andil dalam pembuatan desain mobil konsep itu.
Bila jadi mengusung nama Madura, maka sejauh ini sudah ada sekitar dua nama lokal yang dipakai sebagai brand internasional. Pertama adalah Java. Nama ini melekat untuk program teknologi informasi (TI). Bahasa pemrograman itu adalah buatan Sun Microsystem adalah James Gosling yang menamakan program itu. Tadinya dia hendak menamakan program itu sebagai Oak. Tapi sudah ada yang pakai di program lain. Makanya dia pun buru buru mengganti namanya.Kebetulan saat sedang kongkow minum kopi, tercetuslah nama Java. Maklum di Amerika, kopi yang kerap diminum adalah bermerek Java. Soalnya bijih kopinya dari Jawa, seperti kopi luwak.
Kedua adalah program software computer bernama Sumatera. Ini adalah program pembuka file berekstensi PDF. Hanya saja piranti lunak itu kurang popular dan tidak setenar Java.
0 komentar:
Posting Komentar