Untuk mempercepat proses, Disporabud Pamekasan menunjuk seniman dan budayawan sebagai perancang. "Ada tiga miniatur yang akan digarap. Yakni, miniatur teatrikal penobatan Ronggosukowati, Perang Puputan serta miniatur pada masa pemerintahan Mataram pasca jatuhnya panembahan Ronggosukowati kepada Mataram dan VOC," kata Sudirman, salah satu perancang miniatur, Sabtu (2/1/2010).
Sudirman, yang juga satu-satunya dalang wayang berbahasa Madura ini menjelaskan, miniatur kerajaan itu didirikan agar masyarakat bisa mengingat kemegahan dan sejarah yang pernah ada. Selain itu, sebagai tempat monumental, mengingat minimnya tempat bersejarah yang tersisa di Pamekasan jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya. "Ya, nantinya masyarakat juga bisa menjadikan lokasi itu sebagai pusat rekreasi," ungkapnya.
Dikatakan, sampai saat ini, pihaknya sudah menyelesaikan pembuatan topeng gettak yang akan dijadikan sebagai ikon budaya. Sementara, akhir pembuatan tiga miniatur teatrikal tersebut dijadwalkan rampung akhir Januari 2010.
Terpisah, Kasi Kepurbakalaan Disporabud Pamekasan, Soni Budiharto mengatakan, miniatur sejarah budaya dimaksudkan agar pemuda khususnya para siswa bisa mengetahui sejarah yang terjadi pada zaman dulu.
"Kami memang akan merampungkan, miniatur teatrikal zaman Ronggosukowati, zaman penjajahan dan zaman sekarang ini. Ini akan kami tempatkan di museum. Sementara, untuk benda cagar budaya (BCB) lainnya akan kami tempatkan di sisi barat Arek Lancor," terangnya.
Diakuinya, dana pembuatan miniatur teatrikal kerajaan tersebut saat ini menggunakan dana talangan yang diberikan secara bertahap. "Setelah selesai, nanti kami ajukan pada pemkab," pungkasnya
Sumber : Beritajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar