M.shohibul Maromi Preaih Medali Emas



Ribuan siswa SD hingga SMA telah memadati jalan-jalan protokol Pamekasan mulai pukul 09.00. Mereka memegang bendera merah putih kecil. Sesekali mereka meneriakkan nama "Romi". Meski Romi-panggilan akrab Muhammad Sohibul Maromi-hingga pukul 11.00 (30/7) belum datang.

Siswa dan warga memadati di Jalan Kabupaten, Jalan R Abdul Aziz, higgga Jalan Trunjoyo Kota Pamekasan. Dengan berseragam mereka antusias menyambut kedatangan putra bungsu dari pasangan suami istri (alm) Ach. Syakir dan Umamah itu. "Romi merupakan kebanggaan kami semua. Sekali lagi, kami sangat bangga," ujar Eca, siswa SMAN 1 Pamekasan.

Tepat pukul 12.30, mobil yang membawa Romi datang di Desa Branta, Kec Tlanakan. Rombongan harus memperlambat perjalanan. Sebab, setiap sudut jalan dipenuhi siswa dan warga yang ingin mengucapkan selamat kepada Romi.

Ketika Romi lewat naik mobil terbuka bersama Bupati Kholilurrahman, banyak siswa berlinang air mata. Mereka haru bercampur bangga dengan prestasi remaja berkaca mata asal Desa Branta Pesisir, Kec Tlanakan, itu. "Pokoknya kami sangat terharu," ujar Riki, salah seorang siswa dengan berlinang air mata. 



 





Romi mengaku tidak menyangka bakal mendapat sambutan istimewa. Bahkan, anak bungsu dari empat bersaudara itu tidak tahu bakal diarak. "Saya hanya mengucap terima kasih kepada semuanya. Khususnya kepada orang tua saya," ujarnya. 

Romi cerita kepada koran ini, selama berada di Krosia banyak kenangan dan pengalaman. Pengalaman itu dijadikan sebagai pelajaran bagi Indonesia. "Yang jelas, dalam pertandingan itu, lawan yang paling berat adalah Cina. Makanya, China mendapatkan lima medali emas dan Indonesia hanya empat emas," ujarnya. 

Atas keberhasilan itu, Romi bercita-cita untuk mendirikan yayasan yang bergerak di bidang riset. Alasannya, di Indonesia banyak siswa yang memiliki kemampuan luar biasa. Tetapi karena tidak ada lembaga yang mewadahi, kemampuan itu diambil luar negeri. "Ya, pokoknya ingin mendirikan lembaga riset," tegasnya. 

Sementara ibu Romi, Umamah, berterima kasih kepada Allah atas prestasi yang telah didapatkan buah hatinya. "Saya berdoa dan berpuasa Senin-Kemis. Selama lima hari saat anak saya ada di Kroasia, saya puasa," ujarnya ujarnya

Artikel Terkait :



0 komentar:

Posting Komentar